Kamis, 27 Januari 2011

Uwais al-Qarni

Pada zaman Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam, ada seorang pemuda bermata biru, rambutnya merah, pundaknya lapang panjang, berpenampilan cukup tampan, kulitnya kemerah-merahan, dagunya menempel di dada selalu melihat pada tempat sujudnya, tangan kanannya menumpang pada tangan kirinya, ahli membaca Al Qur’an dan matanya mudah meneteskan airmata, pakaiannya hanya dua helai sudah kusut yang satu untuk penutup badan dan yang satunya untuk selendangan, tiada orang yang menghiraukan, tak dikenal oleh penduduk bumi akan tetapi sangat terkenal di langit.

Tidak Boleh Menghadap Kiblat Ketika Buang Air Besar Atau Kecil Kecuali Dibatasi Bangunan, Dinding, Atau Sejenisnya

Abu Ayyub al-Anshari r.a. berkata, "Rasulullah Shallalahu 'alaihi wassalam bersabda, "Apabila salah seorang di antaramu datang ke tempat buang air besar, maka janganlah ia menghadap ke kiblat dan jangan membelakanginya. Menghadaplah ke Timur atau ke Barat (karena letak Madinah di sebelah utara Ka'bah).
(Hadits dituturkan oleh Bukhari)

Klasifikasi Hadist

Klasifikasi Hadits

Hadits dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria yakni bermulanya ujung sanad, keutuhan rantai sanad, jumlah penutur (periwayat) serta tingkat keaslian hadits (dapat diterima atau tidaknya hadits bersangkutan)

Rabu, 26 Januari 2011

Tidak Perlunya Berwudhu Karena Ada Keragu-raguan Saja Hingga Dia Yakin Sudah Batal Wudhunya

Dari Abad bin Tamim dari pamannya, bahwa ia mengadu kepada Rasulullah Shallalahu 'alaihi wassalam tentang seseorang yang membayangkan bahwa ia mendapat sesuatu (mengeluarkan buang angin) dalam shalat, maka beliau bersabda "Janganlah ia menoleh atau berpaling sehingga ia mendengar suara, atau mendapatkan baunya".
(Hadits dituturkan oleh Bukhari)

Keutamaan Wudhu

Nu'aim al-Mujmir r.a. berkata, "Saya naik bersama Abu Hurairah ke atas masjid. Ia berwudhu lalu berkata, "Sesungguhnya aku pernah mendengar Nabi Shallalahu 'alaihi wassalam bersabda, "Sesungguhnya pada hari kiamat nanti umatku akan dipanggil dalam keadaan putih cemerlang dari bekas wudhu. Barangsiapa yang mampu untuk memperlebar putihnya, maka kerjakanlah hal itu". (Hadits dituturkan oleh Bukhari)

Selasa, 25 Januari 2011

Kewajiban Wudhu Sebelum Shalat

 Abu Hurairah r.a. berkata, "Rasulullah Shallalahu 'alaihi wassalam bersabda, "Tidaklah diterima shalat orang yang berhadats sehingga ia berwudhu". Seorang laki-laki dari Hadramaut bertanya, "Apakah hadats itu, wahai Abu Hurairah?" Ia menjawab, "Kentut yang tidak berbunyi atau kentut yang berbunyi".
Abu Abdillah berkata, "Nabi Shallalahu 'alaihi wassalam menjelaskan bahwa kewajiban wudhu itu sekali-sekali. Beliau juga berwudhu dua kali-dua kali. Tiga kali-tiga kali, dan tidak lebih dari tiga kali.
(Kedua hadits dituturkan oleh Bukhari)

Dosa Orang Yang Berdusta Atas Nama Nabi Shallalahu 'alaihi wassalam

Ali r.a. berkata, "Rasulullah Shallalahu 'alaihi wassalam bersabda, "Janganlah kamu berdusta atas namaku. Karena, orang yang berdusta atas namaku, maka hendaklah ia memasuki neraka".
Dari Amir bin Abdullah ibnuz-Zubair dari ayahnya, ia berkata, "Saya berkata kepada az-Zubair, "Saya tidak pernah mendengar engkau menceritakan suatu hadist yang engkau terima dari Rasulullah Shallalahu 'alaihi wassalam sebagaimana si Anu dan si Anu menceritakannya". Zubair berkata, "Ketahuilah, sesungguhnya saya ini tidak pernah berpisah dari beliau Shallalahu 'alaihi wassalam, tetapi saya pernah mendengar beliau Shallalahu 'alaihi wassalam bersabda, "Barangsiapa yang berdusta atas namaku, maka hendaklah ia bersedia menempati tempat duduknya di neraka".
Anas berkata, "Sesungguhnya ada hal yang menghalang-halangi aku untuk memberitakan hadist kepada kamu sekalian, yaitu karena Nabi Shallalahu 'alaihi wassalam bersabda, "Barangsiapa yang berdusta atas namaku, maka hendaklah ia bersedia menempati tempat duduknya di neraka".
Salamah bin Akwa r.a. berkata, "Saya mendengar Rasulullah Shallalahu 'alaihi wassalam bersabda, "Barangsiapa yang berkata atas namaku akan sesuatu yang tidak saya katakan, amaka hendaklah ia bersedia menempati tempat duduknya di neraka".
 Abu Hurairah r.a. mengatakan bahwa Nabi Shallalahu 'alaihi wassalam bersabda, "Barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaklah dia bersedia menempati tempat duduknya di neraka".
(Kelima hadits ini dituturkan oleh Bukhari)

Dicabutnya Ilmu Agama

Dari Urwah, (Dia berkata, "Kami diberi keterangan Abdullan bin Amr bin Ash, (maka saya mendengar dia) berkata, "Saya mendengar Rasulullah Shallalahu 'alaihi wassalam bersabda, "Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu (agama) dengan serta merta dari hamba-hamba-Nya. Tetapi, Allah mencabut ilmu dengan mewafatkan (mematikan) ulama, sehingga Allah tidak menyisakan orang pandai. Maka, manusia mengambil orang-orang bodoh sebagai pemimpin, Lalu, mereka ditanya, dan mereka memberi fatwa tanpa ilmu. Maka, mereka sesat dan menyesatkan".(Hadits dituturkan oleh Bukhari)

Antusiasme Terhadap Hadist

Abu Hurairah r.a. berkata, "Saya bertanya kepada Rasulullah Shallalahu 'alaihi wassalam, "Wahai Rasulullah siapakah orang yang bahagia dengan syafaat engkau pada hari kiamat?" Rasulullah Shallalahu 'alaihi wassalam bersabda, "Sesungguhnya saya telah menduga wahai Abu Hurairah, bahwa tidak ada seorang pun yang bertanya kepadaku tentang hal ini terlebih dahulu daripada engkau, karena saya mengetahui antusiasmu (keinginanmu yang keras) terhadap hadist. Orang yang paling bahagia dengan syafaatku pada hari kiamat adalah orang yang mengucapkan, "LAA ILAAHA ILLALLAH" dengan tulus dari hati atau jiwanya. (Hadits dituturkan oleh Bukhari)  

Surga Merupakan Balasan Bagi Orang Yang Bersabar

Dituturkan dari Atha bin Abu Rabah (yang) berkata, "(Suatu saat) Ibnu Abbas r.a. berkata kepadaku, "Maukah engkau saya tunjukkan seorang perempuan yang termasuk penghuni surga?" Jawab saya, "Ya, saya mau". Dia pun berkata, "Perempuan hitam itulah (orangnya). Dia pernah datang kepada Nabi Shallalahu 'alaihi wassalam dan berkata (kepada beliau), "(Wahai Rasulullah), saya (ini) seorang penderita penyakit ayan dan aurat saya (acap) tersingkap ketika penyakit itu sedang kambuh. Karena itu, doakanlah kepada Allah Subhanallahu wa agar penyakit saya sembuh".
Jawab beliau, "Jika engkau mau bersabar, engkau akan mendapatkan surga. Dan jika engkau memilih (agar saya) mendoakanmu, saya pun akan berdoa kepada Allah agar Dia menyembuhkan penyakitmu itu". Ucap perempuan itu, "Saya memilih untuk bersabar. Wahai Rasulullah, aurat saya kadang sampai tersingkap. Karena itu, doakanlah kepada Allah agar aurat saya tidak tersingkap". Maka, Nabi pun mendoakannya.
(Hadits dituturkan oleh Bukhari dan Muslim)

Amalan Dalam Agama Yang Paling Dicintai Allah Azza wa Jalla Ialah Yang Dilakukan Secara Konstan (Terus-Menerus)

Aisyah r.a. mengatakan bahwa Nabi Shallalahu 'alaihi wassalam masuk ke tempatnya dan di sisinya ada seorang wanita (dari Bani Asad), lalu Nabi bertanya, "Siapakah ini?" Aisyah menjawab, "Si Fulanah (tidak pernah tidur malam), ia menceritakan shlatnya". Nabi bersabda, "Lakukanlah (amalan) menurut kemampuanmu. Karena demi Allah, Allah tidak pernah merasa bosan sehingga kamu sendiri yang merasa bosan. Amalan agama yang disukai-Nya ialah apa yang dilakukan oleh pelakunya secara kontinu".(Hadits dituturkan oleh Bukhari)

Senin, 24 Januari 2011

Tobat Setulus Hati Seorang Pezina

Dituturkan dari Abu Nujaid' Imran bin Al-Hushain Al-Khuza'i r.a. bahwasanya ada seorang perempuan dari Juhainah datang kepada Rasulullah Shallalahu 'alaihi wassalam dalam keadaan hamil karena berzinah dan berkata, "Wahai Rasulullah, saya telah melakukan kesalahan yang telah membuat saya harus dijatuhi hukuman. Karena itu, laksanakanlah hukuman itu terhadap diri saya".
Kemudian Nabi Shallalahu 'alaihi wassalam memanggil walinya seraya bersabda, "Perlakukanlah dengan baik perempuan ini. Apabila sudah melahirkan, bawalah dia kemari". Pesan beliau itu dilaksanakan oleh walinya. (Maka), setelah perempuan itu melahirkan, dia pun dibawa ke hadapan Rasulullah Shallalahu 'alaihi wassalam. Nabi Shallalahu 'alaihi wassalam memerintahkan agar perempuan itu dihatuhi hukuman. Setelah pakaiannya diikatkan, dia pun dijatuhi hukuman. Setelah dia mati, Rasulullah Shallalahu 'alaihi wassalam menshalatkannya. (Melihat hal itu), Umar berkata kepada beliau, "Wahai Rasulullah, mengapa engkau menshalatkan perempuan itu. Bukankah dia telah berzinah?". Jawab Beliau, "Perempuan ini telah bertobat setulus hati. Andaikan tobatnya dibagi kepada tujuh puluh orang penduduk Madinah, niscaya masih cukup. Apakah engkau pernah mendapatkan orang yang lebih utama daripada seseorang yang telah menyerahkan dirinya setulus hati kepada Allah Yang Mahamulia lagi Mahaagung". (Hadits dituturkan oleh Muslim)    

Sahabat Rasulullah Shallalahu 'alaihi wassalam Paling Banyak Meriwayatkan Hadist

Abu Hurairah 5374 hadits, Ibnu Umar 2630 hadits, Anas bin Malik 2286 hadits, Aisyah 2210 hadits, Ibnu ‘Abbas 1660 hadits, Jabir bin ‘Abdullah 1540 hadits, Abu Sa'id Al-Khudri 1170 hadist, Ibnu Mas'ud 848 hadits, Ibnu 'Amr bin Ash 700 hadits, Abu Dzarr Al- Ghifari 281 hadits, Abu Darda' 179 hadits (Talqih fahum ahli al-atsar karya Ibn Jauzi)

Melakukan Puasa Ramadhan Karena Mengharap Keridhaan Allah Termasuk Keimanan

Abu Hurairah berkata, "Rasulullah bersabda, "Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan karena iman dan mencari keridhaan Allah, maka diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu". (Hadits dituturkan oleh Bukhari)

Melakukan Sunnah Shalat Malam Bulan Ramadhan Termasuk Keimanan

Abu Hurairah r.a. mengatakan bahwa Rasulullah Shallalahu 'alaihi wassalam bersabda, "Barangsiapa menunaikan shalat malam Ramadhan (Tarawih) karena iman dan mengharap keridhaan Allah, maka diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu". (Hadits dituturkan oleh Bukhari dan Muslim)

Kamis, 20 Januari 2011

Pahala Shalat Berjamaah

Dituturkan dari Abu Hurairah r.a, "bahwasanya Rasulullah Shallalahu 'alaihi wassalam bersabda, "Shalat seseorang dengan berjamaah pahalanya lebih banyak daripada dia shalat sendirian di pasar atau di rumahnya selesih dua puluh derajat lebih. Yang demikian itu karena jika seseorang telah menyempurnakan wudhunya, kemudian pergi ke masjid yang tiada tujuan lain kecuali untuk shalat dan tiada yang mendorongnya ke masjid kecuali shalat, maka setiap dia melangkah satu langkah, diangkatlah satu derajat dan diampunilah satu dosa sehingga dia masuk ke dalam masjid. Apabila dia berada di dalam masjid, dia dianggap melaksanakan shalat selama dia menunggu saat shalat dilaksanakan. Dan para malaikat memintakan Rahmat kepada salah seorang di antara kalian, selama dia duduk di tempat yang untuk melaksanakan shalat, di mana para malaikat berdoa, "Ya Allah, kasihanilah dia, ampunilah dosa-dosanya. Ya Allah, terimalah tobatnya. (Ini) selama dia tidak membuat gaduh dan selama dia tidak berhadas di dalam masjid". (Hadits dituturkan oleh Bukhari dan Muslim)    

Mendirikan Shalat Pada Malam Lailatul Qadar Termasuk Keimanan

Abu Hurairah r.a. berkata, "Rasulullah Shallalahu 'alaihi wassalam bersabda, "Barangsiapa yang menegakkan (shalat) pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mencari keridhaan Allah, maka diampuninya dosa-dosa yang telah lalu. (Hadits dituturkan oleh Bukhari)

Tanda-tanda Orang Munafik

Abu Hurairah r.a. mengatakan "bahwa Nabi Shallalahu 'alaihi wassalam bersabda, "Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga, yaitu apabila berbicara dia berdusta, apabila berjanji dia ingkar, dan apabila dipercaya dia berkhianat".
Abdullah bin Amr mengatakan, "bahwa Nabi Shallalahu 'alaihi wassalam bersabda, "Empat (sikap) yang barangsiapa terdapat pada dirinya keempat sikap itu, maka dia adalah seorang munafik yang tulen. Barang siapa yang pada dirinya terdapat salah satu dari sifat-sifat itu, maka pada dirinya terdapat salah satu sikap munafik itu, sehingga dia meninggalkannya. Yaitu apabila dipercaya berkhianat (dan dalam satu riwayat: apabila berjanji dia ingkar), apabila berbicara dia berdusta, apabila berjanji dia menipu, dan apabila bertengkat dia curang".   
(Kedua hadits ini dituturkan oleh Bukhari)

Kelebihan Ahli Iman Dalam Amal Perbuatan

Abu Sa'id al-Khudri berkata "Rasulullah Shallalahu 'alaihi wassalam bersabda, "Ketika aku tidur, aku bermimpi manusia. Diperlihatkan mereka kepadaku mereka memakai bermacam-macam baju, ada yang sampai susu dan ada yang sampai di bawah itu. Umar ibnul-Khaththab diperlihatkan juga kepadaku dan ia memakai baju yang ditariknya." Mereka berkata, "Apakah takwilnya, wahai Rasulullah ?" Nabi bersabda, "Agama". (Hadits dituturkan oleh Bukhari)

Hafshah binti Umar bin Khaththab

Hafshah merupakan putri dari seorang laki-laki yang termasuk dalam Khulafaur Rasyidin yang bernama Umar bin Khaththab. Seorang lelaki pemberani yang mengetahui hak-hak Allah dan kaum muslimin. Hafshah termasuk isteri Nabi Shallalahu 'alaihi wassalam yang pertama kali menyimpan Al-Qur'an dalam bentuk tulisan yang terdapat pada kulit, tulang, dan pelepah kurma. Nama lengkap Hafshah adalah Hafshah binti Umar bin Khaththab bin Naf'al bin Abdul-Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qurt bin Rajah bin Adi bin Luay dari suku Arab Adawiyah. Hafshah dilahirkan pada tahun yang sama ketika terjadi peristiwa Rasullulah memindahkan Hajar Aswad ke tempatnya semula setelah Ka'bah dibangun kembali setelah roboh karena banjir. Pada tahun itu juga kelahiran Fathimah Az-Zahra putri bungsu Rasullulah.

Rabu, 19 Januari 2011

Tanda Keimanan Adalah Mencintai Kaum Anshar

Dari Anas r.a. bahwa Nabi Shallalahu 'alaihi wassalam bersabda, "Tanda Iman adalah mencintai orang-orang Anshar dan tanda munafik adalah membenci orang-orang Anshar". (Hadits dituturkan oleh Bukhari)

Manisnya Iman

Dari Anas r.a. bahwa Nabi Shallalahu 'alaihi wassalam bersabda, "Tiga hal yang apabila terdapat pada diri seseorang maka ia mendapat manisnya iman, yaitu Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai olehnya daripada selain keduanya, mencintai seseorang hanya karena Allah dan ia benci untuk kembali kepada kekafiran sebagaimana bencinya untuk dicampakkan ke dalam neraka". (Hadits dituturkan oleh Bukhari)

Mencintai Rasulullah Shallalahu 'alaihi wassalam Termasuk Keimanan

Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah Shallalahu 'alaihi wassalam bersabda, "Demi Zat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya (kekuasaan-Nya), salah seorang diantara kamu tidak beriman sehingga saya lebih dicintai olehnya daripada orang tua dan anaknya".
Anas r.a. berkata, "Nabi Shallalahu 'alaihi wassalam bersabda, "Salah seorang diantaramu tidak beriman sehingga saya lebih dicintai olehnya daripada orang tuanya, anaknya, dan semua manusia".
(Kedua hadits ini dituturkan oleh Bukhari)

Memberikan Makanan Termasuk Ajaran Islam

Abdullah bin Amr r.a. mengatakan bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah Shallalahu 'alaihi wassalam, "Islam manakah yang lebih baik?" Beliau bersabda, "Kamu memberikan makanan dan mengucapkan salam atas orang yang kamu kenal dan tidak kamu kenal". (Hadits ini dituturkan oleh Bukhari)

Islam Yang Paling Utama

Abu Musa r.a. berkata, "Mereka (para sahabat) bertanya, "Wahai Rasulullah, Islam manakah yang lebih utama?" Beliau menjawab, "Orang yang orang-orang Islam lain selamat dari lidah dan tangannya". (Hadits ini dituturkan oleh Bukhari)

Orang Islam Itu Ialah Seseorang Yang Orang-Orang Islam Lain Selamat Dari Ucapan Lisannya dan Perbuatan Tangannya

Abdullah Bin Umar r.a. mengatakan bahwa Nabi Shallalahu 'alaihi wassalam bersabda, "Orang Islam itu adalah orang yang orang-orang Islam lain selamat dari lidah dan tangannya dan orang yang berhijrah (muhajir) adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah".(Hadits dituturkan oleh Bukhari)

Tobatnya Pembunuh 100 Orang

Dituturkan dari Abu Sa'id Sa'ad bin Malik bin Sinan Al-Khudri r.a. bahwasanya Rasulullah Shallalahu 'alaihi wassalam bersabda Dahulu kala ada seseorang yang telah membunuh 99 orang. Kemudian dia mencari-cari orang yang paling alim di negeri itu. Maka dia ditunjukkan kepada seorang pendeta. Dia pun lantas datang kepada seorang pendeta dan bercerita bahwa dia telah membunuh 99 orang. Dan bertanya apakah tobatnya masih diterima. Sang pendeta mengatakan bahwa tobatnya tidak diterima. orang itu pun membunuh sang pendeta. Maka genaplah orang yang dia bunuh menjadi 100 orang. (Selepas itu) dia lantas mencari lagi orang yang paling alim di negeri itu. Maka, dia pun ditunjukkan kepada seseorang yang sangat alim. Kemudian, dia juga bercerita telah membunuh 100 orang. Karena itu, apakah tobatnya masih diterima. 

Orang yang sangat alim itu menjawab, "Ya masih dapat". Lalu orang yang snagat alim tersebut memerintahkan sang pembunuh untuk pergi di suatu tempat dimana penduduknya hanya menyembah kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala. Dan sembahlah bersama mereka dan janganlah engkau kembali lagi ke kampung halamanmu karena perkampunganmu merupakan daerah hitam. Maka pergilah orang itu. selepas menempuh jarak kira-kira setengah perjalanan, matilah dia. Kemudian bertengkarlah Malaikat Rahmat dan Malaikat Siksa. Malaikat Rahmat berkata, "Dia berangkat benar-benar untuk bertobat dan menyerahkan dirinya dengan setulus hati kepada Allah Subhanallahu wa Ta’ala". Malaikat Siksa berkata, "Sesungguhnya dia belum berbuat kebajikan, sedikit pun!" Lantas datanglah Malaikat dalam bentuk manusia. Kedua malaikat itu pun menjadikannya sebagai hakim.Maka, berkatalah Malaikat dalam bentuk manusia itu, "Ukurlah oleh kalian kedua daerah itu pada daerah yang lebih dekat itulah ketentuan nasibnya". Mereka kemudian mengukurnya. Mereka mendapatkan ternyata daerah yang ditujulah yang lebih dekat. Maka, orang itu dicabut nyawanya oleh Malaikat Rahmat (Hadist ini dituturkan oleh Bukhari dan Muslim)

Senin, 17 Januari 2011

Iman kepada Allah sebagai amal utama

Abu Dzarr r.a mengatakan bahwa ia bertanya. "Wahai Rasulullah! Amal apa yang paling utama?". Beliau menjawab, "Iman kepada Allah dan jihad di jalan-Nya". Saya bertanya lagi, "Budak apa yang paling utama dimerdekakan?" Beliau menjawab, "Budak yang paling bernilai menurut pemiliknya dan paling tinggi harganya." Abu Dzarr bertanya lagi, "Kalau saya tidak bisa melakukan itu?" Beliau menjawab, "Kau bantu kaum buruh atau kau berbuat menolong orang yang bodoh." Abu Dzarr bertanya lagi, "Wahai Rasulullah!, Bagaimana menurut Anda jika saya tidak mampu melakukan sebagian amal perbuatan tersebut?" Beliau bersabda, "Kau cegah dirimu dari berbuat jelek terhadap orang lain, maka yang demikian itu sedekahmu terhadap dirimu sendiri." (Muslim 1/67).

Sabtu, 15 Januari 2011

Abu Bakar Ash-Shidiq r.a,

I. Nasab
Abu Bakar Ash-Shidiq r.a (51 SH - 13 H), merupakan Khulafaur Rasyidin yang pertama sepeninggal Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam. Nama Abu bakar ash-Shiddiq ra. sebenarnya adalah Abdullah bin Usman bin Amir bin Amru bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai bin Ghalib bin Fihr17 al-Qurasy at-Taimi. Bertemu nasabnya dengan Nabi saw pada kakeknya Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai. Dan ibunya adalah Ummu al-Khair Salma binti Shakhr bin Amir bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim.18 Berarti ayah dan ibunya berasal dari kabilah Bani Taim. Ayahnya diberi kuniyah (sebutan panggilan) Abu Quhafah. Dan pada masa jahiliyyah Abu Bakar ash-Shiddiq ra. digelari Atiq. Imam Thabari menye-butkan19 dari jalur Ibnu Luhai’ah bahwa anak-anak dari Abu Quhafah tiga orang, pertama Atiq (Abu Bakar), kedua Mu’taq dan ketiga Utaiq