Jumat, 30 September 2011

Rakaat Shalat Malam Itu Masing-Masing Dua dan Mengganjilkan Rakaat (Shalat Witir) di Akhir Malam

Diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a. bahwa ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah tentang shalat malam, lalu Rasulullah menjawab, "Shalat malam itu dua rakaat-dua rakaat. Apabila seseorang khawatir akan tiba waktu subuh, hendaklah ia shalat satu rakaat untuk mengganjili rakaat shalat yang telah dilakukan." (Hadits dituturkan oleh Muslim)

Cara Shalat Malam dan Jumlah Rakaatnya

Aisyah r.a. berkata, "Biasanya Rasulullah melakukan shalat di malam hari sebanyak 13 rakaat, yang dari jumlah itu beliau berwitir 5 rakaat, tanpa duduk apapun kecuali di akhir shalat." (Hadits dituturkan oleh Muslim)

Kamis, 29 September 2011

Shalat Sunnah Qabliyah dan Ba'diyah

Ibnu Umar r.a. berkata, "Saya pernah shalat bersama Rasulullah dua rakaat sebelum shalat zuhur, dua rakaat sesudah shalat zuhur, dua rakaat sesudah shalat maghrib, dua rakaat sesudah shalat isya, dan dua rakaat sesudah shalat Jumat. Adapun shalat sunnah setelah shalat maghrib, isya, dan Jumat tersebut saya lakukan bersama Nabi di rumah beliau." (Hadits dituturkan oleh Muslim)

Antara Azan dan Iqamah Ada Shalat Sunnah

Abdullah bin Mughaffal al-Muzani r.a. berkata, "Rasulullah bersabda, 'Di antara tiap-tiap azan dan iqamah terdapat shalat sunnah.' Sabda itu beliau sampaikan tiga kali. Pada pengulangan yang ketiga beliau menambahkan, 'Bagi orang yang mau.' (Hadits dituturkan oleh Muslim)

Wasiat Untuk Shalat Dhuha

Abu Hurairah r.a. berkata, "Rasulullah berpesan tiga hal kepadaku: puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat dhuha, dan agar aku melakukan shalat witir sebelum tidur." (Hadits dituturkan oleh Muslim)

Rabu, 28 September 2011

Berbaring Sejenak Setelah Shalat Sunnah Dua Rakaat Fajar

Aisyah r.a. berkata, "Setelah shalat sunnah dua rakaat fajar. Nabi biasanya berbicara dengan aku kalau aku sudah bangun. Jika aku belum bangun, maka beliau berbaring sejenak." (Hadits dituturkan oleh Muslim)

Selasa, 27 September 2011

Shalat Dengan Tombak di Depannya (Sebagai Sutrah/Pembatas)

Diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a. bahwa Rasulullah apabila keluar untuk shalat pada hari raya, beliau menyuruh kami membawa tombak. Kemudian tombak itu diletakkan di depan beliau, lalu beliau shalat. Sedangkan, orang-orang shalat di belakang beliau. Hal itu juga beliau lakukan ketika shalat dalam perjalanan. Atas dasar itu, maka para penguasa mengamalkannya." (Hadits dituturkan oleh Muslim)

Shalat Dengan Kendaraan di Depan

Diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a. bahwa Nabi Shallalahu 'alaihi wassalam pernah menambatkan kendaraannya, lalu beliau shalat dengan kendaraan tersebut di depannya (ke arah kiblat). (Hadits dituturkan oleh Muslim)

Sabtu, 24 September 2011

Azab Kubur dan Nikmat Kubur di Alam Barzakh

Allah Subhanahu wa Ta’ala di awal surat Al-Baqarah menyebutkan sifat hamba-hamba-Nya yang bertakwa bahwa mereka beriman kepada yang ghaib serta memiliki amalan-amalan yang nampak maupun tidak nampak. Karena kata takwa mencakup semua itu. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ
“(Yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib.” (Al-Baqarah: 3)
 Karena, hakekat iman itu adalah pembenaran secara total terhadap segala yang diberitakan oleh para rasul (dalam perkara yang ghaib) yang mengandung konsekuensi ketaatan seluruh anggota tubuh. Sehingga bukanlah termasuk iman yang benar, keyakinan terhadap hal-hal yang hanya bisa disaksikan oleh panca indera saja. Karena tidak akan terbedakan yang mukmin dan yang kafir dalam perkara tersebut. Hanya saja permasalahan iman itu ialah terhadap perkara ghaib, yang kita tidak bisa melihat dan merasakannya dengan panca indera yang lainnya.

Shalat Sedang Makanan Sudah Dihidangkan

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a. bahwa Rasulullah Shallalahu 'alaihi wassalam bersabda, "Apabila makan malam telah disiapkan lalu tiba waktu shalat, maka makanlah dulu sebelum kamu melakukan shalat maghrib. Janganlah kamu mempercepat shalat karena ingin segera makan." (Hadits dituturkan oleh Muslim)

Jumat, 23 September 2011

Berpaling/Bubar dari Shalat dari Arah Kanan atau dari Arah Kiri

Abdullah bin Mas'ud r.a. berkata, "Janganlah seseorang dari kamu menjadikan sebagian dirinya untuk setan lalu berpaling dari arah kanan. Saya lebih sering melihat Rasulullah berpaling/bubar (dari shalat) dari arah kiri."(Hadits dituturkan oleh Muslim)

Orang Yang Lebih Berhak Menjadi Imam

Abu Mas'ud al-Anshari r.a. berkata, "Rasulullah bersabda, 'Imam suatu kaum adalah orang yang paling pandai membaca dan memahami kitab Allah. Kalau mereka sepadan dalam qira'ah 'membaca dan memahami kitab Allah', maka imamnya adalah orang yang paling banyak mengetahui hadits. Kalau pengetahuan mereka tentang hadits sepadan, maka imamnya adalah orang yang lebih awal hijrahnya. Kalau mereka sepadan dalam hijrah, maka imamnya adalah orang yang lebih tua usianya. Janganlah sekali-sekali seseorang menjadi imam di wilayah kekuasaan orang lain. Janganlah seseorang duduk di rumah orang lain di tempat kehormatannya kecuali dengan ijinnya.' (Hadits dituturkan oleh Muslim)

Rabu, 21 September 2011

Hukum Merokok Menurut Syariat

Oleh: Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Pertanyaan: 
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya :Apa hukum merokok menurut syari'at, berikut dalil-dalil yang mengharamkannya?
Jawaban:
Merokok haram hukumnya berdasarkan makna yang terindikasi dari zhahir ayat Al-Qur'an dan As-Sunnah serta i’tibar (logika) yang benar.

Bacaan Pada Shalat Zuhur dan Ashar

Abu Qatadah r.a. berkata, "Rasulullah Shallalahu 'alaihi wassalam shalat bersama kami, lalu pada shalat zuhur dan ashar pada dua rakaat yang pertama beliau membaca al-Faatihah dan satu surah. Kadang-kadang beliau perdengarkan bacaan ayatnya pada kami. Pada dua rakaat yang akhir beliau membaca al-Faatihah."

Diriwayatkan dari Abu Sa'id al-Khudri r.a bahwa Nabi Shallalahu 'alaihi wassalam melakukan shalat zuhur pada dua rakaat yang pertama beliau membaca sekitar 30 ayat, dan pada dua rakaat yang akhir beliau membaca sekitar 15 ayat (atau dia berkata, "Separuh dari yang pertama"). Di shalat ashar pada dua rakaat yang pertama sekitar 15 ayat, dan pada rakaat yang kedua sekitar separuh dari yang pertama."
(Kedua hadits dituturkan oleh Muslim)

Selasa, 20 September 2011

Membaca Tahmid dan Amin

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah Shallalahu 'alaihi wassalam bersabda, "Apabila imam membaca amin, maka bacalah amin. Karena, barangsiapa bacaan aminnya bersamaan dengan bacaan amin para malaikat, maka diampunilah dosanya yang telah lewat." Kata Ibnu Syihab, "Rasulullah Shallalahu 'alaihi wassalam mengucapkan, 'Amin' (di dalam shalat)." (Hadits dituturkan oleh Muslim)

Larangan Mendahului Imam Dalam Bertakbir dan Lain-lainnya

Abu Hurairah r.a. berkata, "Rasulullah Shallalahu 'alaihi wassalam pernah mengajarkan kepada kami. Beliau bersabda, 'Janganlah kamu mendahului imam. Kalau imam sudah bertakbir, maka bertakbirlah. Apabila imam telah mengucapkan, 'Waladhdhalliin', maka ucapkanlah, 'Aamin.' Kalau imam telah ruku, maka rukulah. Apabila imam telah mengucapkan, 'Sami'allaahu liman hamidah', maka ucapkanlah, 'Rabbanaa lakal hamdu.'  (Hadits dituturkan oleh Muslim)

Sabtu, 17 September 2011

Doa di Dalam Sujud

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah Shallalahu 'alaihi wassalam bersabda, "Sedekat-dekat hamba dengan Tuhannya adalah ketika dia bersujud, maka perbanyaklah doa (ketika sujud)." (Hadits dituturkan oleh Muslim)

Meletakkan Tangan di Atas Lutut Dihapuskannya Tathbiq

Mush'ab bin Sa'ad berkata, "Saya pernah shalat di sebelah ayah saya, saya letakkan tangan saya di antara dua lutut saya. Lalu, ayah berkata kepada saya, 'Letakkan kedua telapak tanganmu di atas dua lututmu. Kemudian yang demikian itu saya lakukan lagi pada saat yang lain. Lalu, ayah saya menepuk kedua tangan saya seraya mengatakan, 'Kita dilarang begini, dan disuruh meletakkan kedua telapak tangan di atas lutut.' (Hadits dituturkan oleh Muslim)

Larangan Mengangkat Kepala Sebelum Imam

Abu Hurairah r.a. berkata, "Rasulullah Shallalahu 'alaihi wassalam bersabda, 'Tidak aman orang yang mengangkat kepalanya mendahului imam di dalam shalatnya (dari azab berupa) Allah akan mengubah rupa orang tersebut menjadi keledai." (Hadits dituturkan oleh Muslim)

Kamis, 15 September 2011

Keutamaan Berzikir Ketika Akan Memasuki Shalat

Diriwayatkan dari Anas r.a. bahwa ada seorang laki-laki datang. Lalu memasuki shaf dengan nafas terengah-engah seraya mengucapkan, "Alhamdulillaahi hamdan katsiiran thayyiban mubaarakan fiihi (Segala puji bagi Allah dengan puji yang banyak, yang baik, dan yang penuh berkah)." Setelah Rasulullah Shallalahu 'alaihi wassalam selesai shalat, beliau bertanya, "Mana orang yang mengucapkan kalimat tadi?" Orang-orang terdiam semua. Rasulullah Shallalahu 'alaihi wassalam bertanya lagi, "Mana orang yang mengucapkan kalimat tadi? Sesungguhnya dia tidak mengucapkan hal yang jelek." Maka, ada seorang laki-laki menjawab, "Saya tadi datang dengan nafas terengah-engah, lalu saya ucapkan kalimat tadi." Kata Nabi, "Sungguh aku melihat dua belas malaikat berebut untuk menyampaikan bacaan itu (ke hadirat Allah)." (Hadits dituturkan oleh Muslim)

Selasa, 13 September 2011

Tidak Mengeraskan Bacaan Basmalah di Dalam Shalat

Anas r.a. berkata, "Saya pernah shalat bersama Rasulullah Shallalahu 'alaihi wassalam, Abu Bakar, Umar, dan Utsman r.a, maka saya tidak mendengar seorang pun dari mereka membaca, 'Bismillaahirrahmaanirrahiim.' (Hadits dituturkan oleh Muslim)

Mengangkat Dua Tangan di Dalam Shalat

Ibnu Umar r.a. berkata, "Rasulullah Shallalahu 'alaihi wassalam apabila berdiri melakukan shalat, beliau mengangkat kedua tangannya sehingga sepadan dengan dua pundaknya, lalu bertakbir. Apabila akan ruku, beliau lakukan seperti itu. Apabila akan bangun dari ruku, beliau lakukan seperti itu. Beliau tidak melakukan yang demikian itu ketika mengangkat kepalanya saat bangun dari sujud." (Hadits dituturkan oleh Muslim)