Selasa, 13 Maret 2012

Seseorang Yang Ditanya Mengenai Ilmu Pengetahuan, Sedangkan Ia Masih Sibuk Berbicara. Kemudian Ia Menyelesaikan Pembicaraannya, Lalu Menjawab Orang Yang Bertanya

Abu Hurairah r.a. berkata, "Ketika Rasulullah Shallallahu 'alahi wassalam di suatu majelis sedang berbicara dengan suatu kaum, datanglah seorang kampung dan berkata, 'Kapankah kiamat itu?' Rasulullah terus berbicara, lalu sebagian kaum berkata, 'Beliau mendengar apa yang dikatakan olehnya, namun beliau benci apa yang dikatakannya itu.' Dan sebagian dari mereka berkata, 'Beliau tidak mendengarnya.' Sehingga, ketika beliau selesai berbicara, maka beliau bersabda, 'Di manakah gerangan orang yang bertanya tentang kiamat?' Ia berkata, 'Inilah saya, wahai Rasulullah.' Beliau bersabda, 'Apabila amanat itu telah disia-siakan, maka nantikanlah kiamat.' Ia berkata, 'Bagaimana menyia-nyiakannya?' Beliau bersabda, 'Apabila perkara (urusan) diserahkan (pada satu riwayat disebutkan dengan: disandarkan) kepada selain ahlinya, maka nantikanlah kiamat.' (Hadits dituturkan oleh Bukhari)

Sabtu, 10 Maret 2012

Iman

Ubadah bin Shamit r.a. - ia adalah orang yang menyaksikan yakni ikut bertempur dalam perang Badar (bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam). Ia adalah salah seorang yang menjadi kepala rombongan pada malam baiat Aqabah ( dan dari jalan lain: Sesungguhnya aku adalah salah satu kepala rombongan yang dibaiat oleh Rasulullah) bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam bersabda dan di sekeliling beliau ada beberapa orang sahabatnya (dalam riwayat lain: ketika itu kami berada di sisi Nabi Shallallahu 'alaihi wassalam dalam suatu majelis) lalu beliau bersabda, "Kemarilah kalian, berbaiatlah kamu kepadaku (dalam riwayat lain: Kubaiat kamu sekalian) untuk tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, tidak mencuri, tidak berzina, dan tidak membunuh anak-anakmu (dan kami tidak akan merampas). Jangan kamu bawa kebohongan yang kamu buat-buat antara kaki dan tanganmu, dan janganlah kamu mendurhakai(ku) dalam kebaikan. Barangsiapa diantara kamu yang menepatinya, maka pahalanya atas Allah. Barangsiapa yang melanggar sesuatu dari itu dan dia dihukum (karenanya) di dunia, maka hukuman itu sebagai tebusannya (dan penyuci dirinya). Dan, barangsiapa yang melanggar sesuatu dari semua itu kemudian ditutupi oleh Allah (tidak terkena hukuman), maka hal itu terserah Allah. Jika Dia menghendaki, maka Dia memaafkannya. Dan, jika Dia menghendaki, maka Dia akan menghukumnya." (Ubadah berkata), "Maka kami berbaiat atas hal itu." (Hadits dituturkan oleh Bukhari) 

Rabu, 07 Maret 2012

Keutamaan Orang Yang Berilmu dan Mengajarkannya

Abu Musa mengatakan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wassalam bersabda, "Perumpamaan apa yang diutuskan Allah kepadaku yakni petunjuk dan ilmu adalah seperti hujan lebat yang mengenai tanah. Dari tanah itu ada yang gembur yang dapat menerima air lalu tumbuhlah rerumputan yang banyak. Daripadanya ada yang keras dapat menahan air dan dengannya Allah memberi kemanfaatan kepada manusia lalu mereka minum, menyiram, dan bertani. Air hujan itu mengenai kelompok lain yaitu tanah licin, tidak dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan rumput. Demikian itu perumpamaan orang yang pandai tentang agama Allah dan apa yang diutuskan kepadaku bermanfaat baginya. Ia pandai dan mengajar. Juga perumpamaan orang yang tidak menghiraukan hal itu, dan ia tidak mau menerima petunjuk Allah yang saya diutus dengannya." (Hadits dituturkan oleh Bukhari)

Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wassalam. "Ya Allah, Ajarkanlah Al-Qur'an kepadanya."

Ibnu Abbas r.a. berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam memelukku (ke dadanya) dan bersabda, 'Ya Allah, ajarkanlah Al-Qur'an kepadanya.' (Hadits dituturkan oleh Bukhari)

Selasa, 06 Maret 2012

Keutamaan Orang Yang Membersihkan Agamanya

An-Nu'man bin Basyir berkata, "Saya mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam bersabda, 'Yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas, dan di antara keduanya terdapat hal-hal musyabbihat (dalam satu riwayat perkara musytabihat/samar, tidak jelas halal-haramnya), yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia. Barangsiapa yang menjaga hal-hal musyabbihat, maka ia telah membersihkan kehormatan dan agamanya. Dan, barangsiapa yang terjerumus dalam syubhat, maka ia seperti penggembala di sekitar tanah larangan, hampir-hampir ia terjerumus ke dalamnya. (dalam satu riwayat disebutkan bahwa barangsiapa yang meninggalkan apa yang samar atasnya dari dosa, maka terhadap yang sudah jelas ia pasti lebih menjauhinya; dan barangsiapa yang berani melakukan dosa yang masih diragukan, maka hampir-hampir ia terjerumus kepada dosa yang sudah jelas). Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki tanah larangan, dan ketahuilah sesungguhnya tanah larangan Allah adalah hal-hal yang diharamkan-Nya (dan dalam satu riwayat; kemaksiatan-kemaksiatan itu adalah tanah larangan Allah). Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ada sekerat daging. Apabila daging itu baik, maka seluruh tubuh itu baik; dan apabila sekerat daging itu rusak, maka seluruh tubuh itu pun rusak. Ketahuilah, dia itu adalah hati.' (Hadits dituturkan oleh Bukhari)

Kamis, 01 Maret 2012

Kekhawatiran Orang Yang Beriman Jika Sampai Terhapus Amalnya Tanpa Disadarinya (2)

Hasan al-Bashri berkata, "Tiada seorang pun yang takut akan hal itu (kemunafikan) melainkan ia adalah orang mukmin yang sebenar-benarnya dan tiada seorang pun yang merasa aman akan hal itu melainkan ia pasti seorang yang munafik."
Ziad berkata, "Aku bertanya kepada Wa-il tentang golongan Murji-ah (Salah satu dari kelompok sesat yang menyatakan "maksiat itu tidak membahayakan iman"), lalu dia berkata, Aku diberi tahu oleh Abdullah bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wassalam bersabda, 'Mencaci maki orang muslim adalah fasik dan memeranginya adalah kafir.' (Diriwayatkan oleh Bukhari)