Sabtu, 27 April 2013

Bagaimana Permulaan Turunnya Wahyu Kepada Rasulullah Shallallahu 'alahi wassalam

Aisyah r.a. mengatakan bahwa Harits bin Hisyam r.a. bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alahi wassalam., "Wahai Rasulullah, bagaimana datangnya wahyu kepada engkau?" Rasulullah Shallallahu 'alahi wassalam menjawab, "Kadang-kadang wahyu itu datang kepadaku bagaikan gemerincingnya lonceng, dan itulah yang paling berat atasku. Lalu, terputus padaku dan saya telah hafal darinya tentang apa yang dikatakannya. kadang-kadang malaikat berubah rupa sebagai seorang laki-laki datang kepadaku, lalu ia berbicara kepadaku, maka saya hafal apa yang dikatakannya." Aisyah r.a. berkata, "Sungguh saya melihat beliau ketika turun wahyu kepada beliau pada hari yang sangat dingin dan wahyu itu terputus dari beliau sedang dahi beliau mengeluarkan keringat." (Hadits dituturkan oleh Bukhari)   

Selasa, 13 Maret 2012

Seseorang Yang Ditanya Mengenai Ilmu Pengetahuan, Sedangkan Ia Masih Sibuk Berbicara. Kemudian Ia Menyelesaikan Pembicaraannya, Lalu Menjawab Orang Yang Bertanya

Abu Hurairah r.a. berkata, "Ketika Rasulullah Shallallahu 'alahi wassalam di suatu majelis sedang berbicara dengan suatu kaum, datanglah seorang kampung dan berkata, 'Kapankah kiamat itu?' Rasulullah terus berbicara, lalu sebagian kaum berkata, 'Beliau mendengar apa yang dikatakan olehnya, namun beliau benci apa yang dikatakannya itu.' Dan sebagian dari mereka berkata, 'Beliau tidak mendengarnya.' Sehingga, ketika beliau selesai berbicara, maka beliau bersabda, 'Di manakah gerangan orang yang bertanya tentang kiamat?' Ia berkata, 'Inilah saya, wahai Rasulullah.' Beliau bersabda, 'Apabila amanat itu telah disia-siakan, maka nantikanlah kiamat.' Ia berkata, 'Bagaimana menyia-nyiakannya?' Beliau bersabda, 'Apabila perkara (urusan) diserahkan (pada satu riwayat disebutkan dengan: disandarkan) kepada selain ahlinya, maka nantikanlah kiamat.' (Hadits dituturkan oleh Bukhari)

Sabtu, 10 Maret 2012

Iman

Ubadah bin Shamit r.a. - ia adalah orang yang menyaksikan yakni ikut bertempur dalam perang Badar (bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam). Ia adalah salah seorang yang menjadi kepala rombongan pada malam baiat Aqabah ( dan dari jalan lain: Sesungguhnya aku adalah salah satu kepala rombongan yang dibaiat oleh Rasulullah) bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam bersabda dan di sekeliling beliau ada beberapa orang sahabatnya (dalam riwayat lain: ketika itu kami berada di sisi Nabi Shallallahu 'alaihi wassalam dalam suatu majelis) lalu beliau bersabda, "Kemarilah kalian, berbaiatlah kamu kepadaku (dalam riwayat lain: Kubaiat kamu sekalian) untuk tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, tidak mencuri, tidak berzina, dan tidak membunuh anak-anakmu (dan kami tidak akan merampas). Jangan kamu bawa kebohongan yang kamu buat-buat antara kaki dan tanganmu, dan janganlah kamu mendurhakai(ku) dalam kebaikan. Barangsiapa diantara kamu yang menepatinya, maka pahalanya atas Allah. Barangsiapa yang melanggar sesuatu dari itu dan dia dihukum (karenanya) di dunia, maka hukuman itu sebagai tebusannya (dan penyuci dirinya). Dan, barangsiapa yang melanggar sesuatu dari semua itu kemudian ditutupi oleh Allah (tidak terkena hukuman), maka hal itu terserah Allah. Jika Dia menghendaki, maka Dia memaafkannya. Dan, jika Dia menghendaki, maka Dia akan menghukumnya." (Ubadah berkata), "Maka kami berbaiat atas hal itu." (Hadits dituturkan oleh Bukhari) 

Rabu, 07 Maret 2012

Keutamaan Orang Yang Berilmu dan Mengajarkannya

Abu Musa mengatakan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wassalam bersabda, "Perumpamaan apa yang diutuskan Allah kepadaku yakni petunjuk dan ilmu adalah seperti hujan lebat yang mengenai tanah. Dari tanah itu ada yang gembur yang dapat menerima air lalu tumbuhlah rerumputan yang banyak. Daripadanya ada yang keras dapat menahan air dan dengannya Allah memberi kemanfaatan kepada manusia lalu mereka minum, menyiram, dan bertani. Air hujan itu mengenai kelompok lain yaitu tanah licin, tidak dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan rumput. Demikian itu perumpamaan orang yang pandai tentang agama Allah dan apa yang diutuskan kepadaku bermanfaat baginya. Ia pandai dan mengajar. Juga perumpamaan orang yang tidak menghiraukan hal itu, dan ia tidak mau menerima petunjuk Allah yang saya diutus dengannya." (Hadits dituturkan oleh Bukhari)

Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wassalam. "Ya Allah, Ajarkanlah Al-Qur'an kepadanya."

Ibnu Abbas r.a. berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam memelukku (ke dadanya) dan bersabda, 'Ya Allah, ajarkanlah Al-Qur'an kepadanya.' (Hadits dituturkan oleh Bukhari)